Akuntansi syariah dalam metafora haji

  • Jurana Jurana Universitas Tadulako
Keywords: Akuntabilitas, Haji, Akuntansi Syariah

Abstract

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait berbagai nilai akuntabilitas yang seharusnya ada dalam akuntansi syariah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan akuntabilitas dalam metafora haji. Hal ini dikarenakan salah satu bentuk dari akuntabilitas individu dan sosial bangsa indonesia kepada Allah SWT ialah dengan melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang seharusnya ada dalam akuntansi syariah yang juga ada dalam haji ialah nilai motivasi, ikhtiar, nilai pengorbanan, introspeksi diri, komitmen bekerja keras, dan pantang berputus asa, penyerahan diri dan pengendalian diri. 

Abstract
This study aims to provide an overview of the various values of accountability that should be present in Islamic accounting. This research was conducted using accountability in the hajj metaphor. This is because one of the forms of individual and social accountability of the Indonesian nation to Allah SWT is by performing the Hajj which is the fifth pillar of Islam. The results showed that the values that should be present in Islamic accounting which also existed in the Hajj were values of motivation, effort, sacrifice value, self-introspection, commitment to work hard, and abstinence from despair, surrender and self-control.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al Qur’an & Terjemahan. (2005). Departemen Agama RI. Penerbit PT. Syaamil Cipta Media, Bandung
Abdurrahman, M. (2009.). Bersujud di Baitullah: Ibadah Haji, Mencari Kesalehan Hidup. Jakarta: Buku Kompas.
Al-Musyaiqih, & Ali, K. b. (2009). Buku Ibadah Lengkap dan Mudah (A. Qahar, Trans.).
Hussain, S. S. (1996). Human Rights in Islam (A. Rahim, Trans.). Jakarta: Gema Insani Press.
M.Sulthoni, Muhlisin, & Mutho'in. (2012). HAJI DAN KEGAIRAHAN EKONOMI: Menguak Makna Ibadah Haji Bagi Pedagang Muslim di Yogyakarta Jurnal
Penelitian, 9(1), 49-65.
Mustofa, A. (2009). Menjadi Haji Tanpa Berhaji. Surabaya: PADMA Press.
M. Masrur Huda, S. S., M. Pd.I. (2012). Syubhat Seputar Haj dan Umrah. Solo: Tinta Medina, Creative Imprint of Tiga Serangkai.
Mas'ud, Ibnu, & Abidin, Z. (2007). Fiqih Mazhab Syafi'i. Bandung: Pustaka Setia.
Mulawarman, A. D. (2008b). Penyucian Pendidikan Akuntansi Episode Dua: Hyper View of Learning dan Implementasinya. Tema, 9(1), 53-66.
Putuhena, & Saleh, M. (2007). Historiografi Haji di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Qardawi, & Yusuf. (2002). Fatwa-Fatwa Kontemporer (A. H. a. Kattani, Trans.). Jakarta: Gema Insani Press.
Qardawi, & Yusuf. (2007). Menjawab Masalah Haji, Umrah dan Qurban (Nazaruddin & Y. Sinaga, Trans.). Jakarta: Embun Publishing.
Syakrani, D. M. (2010). Re-Spritualizing Governance: Melebur kesucian Spiritual Menjadi Kemuliaan Profesional di Tempat Kerja Berdasarkan Teologi Bekerja di Surga. Yogyakarta
Triyuwono, I. (2009). Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Published
2019-07-03
How to Cite
Jurana, J. (2019). Akuntansi syariah dalam metafora haji . Imanensi: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi Islam, 4(1), 23-42. https://doi.org/10.34202/imanensi.4.1.2019.23-42